NAFC 2017: Membangun Budaya Anti Fraud di Internal Organisasi

Ki-ka: Amien Sunaryadi, Agus Joko Pramono, Sanjay Naraindas Bharwani, dan Meidyah Indreswari

“Sugeng rawuh wonten Jogja”

Itulah sepenggal kalimat dari Gatot Trihargo, Presiden ACFE Indonesia Chapter untuk menyambut para peserta National Anti Fraud Conference. Kegiatan yang mengangkat tema “Memayu Hayuning Bhawana Ambrasta Durhangkara : Strategi Anti Fraud Berbasis Nilai (Value Based)” resmi dibuka setelah Ahmad Hidayat, Ketua Dewan Audit OJK menyampaikan keynote speech.

Pada sesi selanjutnya, dihadirkan tiga pembicara dari tiga institusi yang berbeda yaitu Agus Joko Pramono – Anggota II BPK RI; Amien Sunaryadi – Kepala SKK Migas; serta Sanjay Naraindas Bharwani – Chief Human Capital Officer Bank Mandiri. Ketiganya memaparkan bagaimana membangun budaya anti fraud di internal organisasi.

Agus Joko Pramono menjelaskan BPK mempunyai budaya organisasi Independensi, Integritas, Profesionalisme. Untuk memperjelas peran dan tanggung jawab terhadap tata kelola (governance), risiko (risk) dan pengendalian (control) dalam organisasi, BPK menerapkan three line of defense yaitu manajemen operasional yang memiliki dan mengelola tata kelola, risiko (risk) dan pengendalian operasional yaitu para pemeriksa. Lini kedua (second line) yaitu manajemen pendukung operasional yang mengawasi risiko untuk memastikan bahwa risiko dikendalikan secara efektif oleh lini pertama yakni pejabat struktural pemeriksa dan Sekretariat Perwakilan. Lini ketiga (third line) yaitu pemberi assurance independen kepada Badan atau top management mengenai efektivitas pengelolaan risiko dalam hal ini Inspektorat Utama.

Menurut Amien, karena menurut Undang-undang bentuk korupsi yang paling banyak adalah suap-menyuap, maka hal itulah yang harus disosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan apa yang diterapkan Amien di SKK Migas. Implementasi anti fraud di SKK Migas menggunakan prinsip setting tone from the top untuk “Say 4 No”, yaitu No bribery, No kickback, No gift, No luxurious hospitality.

Sanjay menjelaskan bahwa Bank Mandiri mempunyai 3 slogan – Satu hati satu mandiri, Mandiri tumbuh sehat, dan Mandiri hadir untuk negeri. Sehingga ketika pegawai melakukan fraud, pasti sudah melanggar salah satu atau ketiga nilai Bank Mandiri tersebut.

Acara NAFC hari pertama diakhiri dengan networking dinner, dimana para peserta juga disuguhi tari golek sebagai tarian selamat datang. Untuk menambah keseruan sekaligus mengabadikan momen bersama rekan, panitia menyediakan photo booth gratis. (acfe_ic)

 

Berita terkait:

http://www.bpk.go.id/news/anggota-ii-bpk-menjadi-pembicara-dalam-national-anti-fraud-conference-2017

2017-11-07T09:14:06+07:00 November 7th, 2017|