Round Table Discussion November 2018 : Understanding the Culture within the Numbers

Selasa (13/11/2018), Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik Universitas Islam Indonesia, Hendi Yogi Prabowo, menjadi narasumber dalam diskusi bulanan ACFE Indonesia Chapter. Mengetengahkan topik “Understanding the Culture within the Numbers”, Hendi mengulas aspek kriminologi di balik laporan keuangan, terutama faktor budaya maupun perilaku manusia yang mempengaruhi tindakan fraud.

Hendi menuturkan bahwa accounting laksana prasasti yang menjadi catatan atas kejadian di masa lalu sebagai bahan bagi orang di masa depan agar memperoleh informasi terkait hal-hal yang sudah terjadi. Dengan adanya catatan tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, ada hal penting di balik angka-angka tersebut yang harus diperhatikan.

“Berbicara tentang accounting number maka kita akan berbicara tentang quantity. Banyak orang mengatakan bahwa kuantifikasi adalah puncak dari pengetahuan, padahal sebenarnya setiap ada kuantifikasi maka di belakangnya ada quality, jadi sebelum ada quantity pasti ada quality dulu. Kita tidak bisa menghitung sesuatu yang kita tidak bisa mendeskripsikannya. Dan berbicara tentang quality, maka kita akan berbicara tentang culture”, demikian sosok yang profilnya diulas dalam edisi pertama Majalah ACFE Indonesia Chapter, [in-vest-i-gate], ini menjelaskan.

Terkait penanganan fraud, Hendi menerangkan bahwa accounting numbers do not lie, but accounting number do not talk much either sehingga harus memperhatikan story behind the number yaitu faktor manusia.

Diskusi berkembang sehubungan dengan faktor-faktor terkait culture yang berpengaruh secara signifikan terhadap fraud serta strategi anti fraud yang diangkat oleh Narasumber dengan konsep “normalization of fraud”. (acfe-ic_publikasi)

2018-11-27T20:40:58+07:00 November 15th, 2018|