2019 National Call for Paper (NCfP) Seminar sebagai kegiatan pendahuluan 2019 National Anti Fraud Conference (NAFC) telah usai dilaksanakan pada Hari Selasa, 9 Juli 2019. Dari 30 (tiga puluh) makalah yang diterima sejak Maret lalu, 22 (dua puluh dua) di antaranya dinyatakan lolos tahap review awal dan berhak mengikuti proses penjurian dalam NCfP Seminar kali ini.
Enam orang juri dari kalangan praktisi maupun akademisi diundang sebagai tim penilai atas 13 (tiga belas) pemakalah yang hadir. Berdasarkan penilaian dewan juri, telah ditetapkan para pemenang event yang mengangkat tema “Fostering Anti-Fraud Measures to Support Government Programs” ini sebagai berikut :
- Juara I, paper dengan judul “Engaging People, Enabling Technology: Citizen’s Perspectives on Anti Fraud Measures in the Indonesian Public Services Sector” karya Indra Soeharto dan Heri Kurniadi Sugiyo Pranoto;
- Juara II, paper dengan judul “Strategi Perencanaan Audit Internal Pemerintah Dalam Mencegah Korupsi Pengadaan Di Era Disrupsi” karya Mustofa Kamal dan Nasarudin;
- Juara III, paper dengan judul “Does Moral Hazard Occure in the Implementation of Social Health Insurance? Evidence From Public Hospitals in A Rural Province of Indonesia” karya Rizanda Machmud, Syafrawati, Syed Mohammed Aljunid, dan Rima Semiarty.
- Presentasi terbaik diraih oleh Indra Soeharto dan Heri Kurniadi Sugiyo Pranoto.
Sejalan dengan visi ACFE Global “Together Reducing Fraud Worldwide”, NCfP merupakan salah satu bentuk kontribusi ACFE Indonesia yang melibatkan segenap unsur yang ada baik dari kalangan akademisi, praktisi maupun pemerhati anti fraud untuk menuangkan ide, gagasan dan pemikiran dalam bentuk kajian anti fraud. Sesuai dengan tema yang diangkat, NCfP kali ini juga diharapkan dapat membidani lahirnya karya penelitian terkait ragam alternatif program anti-fraud sebagai masukan bagi pemerintah dalam memformulasikan kebijakan yang menunjang kemajuan perekonomian negara.
